Kamis, 09 Juli 2009

R.I.P of Michael Jackson : in memory of King of Pop


Los Angeles - Raja musik Pop Michael Jackson, yang naik panggung sebagai bintang cilik dan merajai dunia dengan gerakan khasnya selama beberapa dasawarsa, meninggal dalam usia 50 tahun, Kamis, demikian laporan jaringan TMZ.
Jackson dinyatakan meninggal setelah tiba di satu rumah sakit Los Angeles akibat serangan jantung penuh, kata petugas koroner Los Angeles Fred Corral. Penyebab kematiannya belum diketahui dan otopsi tampaknya dilakukan pada Jumat waktu setempat, katanya.
Kematian tiba-tiba Jackson sebelumnya dilaporkan oleh media AS, termasuk Los Angeles Times dan jaringan hiburan TMZ, yang menyatakan Jackcon jatuh sakit di rumahnya dan segera dibawa ke rumah sakit oleh paramedis yang mendapati ia tak bernafas lagi ketika mereka tiba di rumah sakit.

"Kami baru saja mengetahui Michael Jack telah meninggal," kata TMZ.

"Jackson mengalami serangan jantung siang ini di rumahnya di Holmby Hills dan paramedis tak berhasil menyelamatkan dia. Kami diberitahu ketika paramedis tiba, jantung Jackson tak berdenyut dan tak pernah berdenyut lagi," kata jaringan hiburan itu.

Ditambahkannya, "Saut sumber memberitahu kami Jackson meninggal ketika paramedis tiba."

Sebelumnya, Los Angeles Times menyatakan penyanyi tersebut telah dibawa ke satu rumah sakit Los Angeles oleh paramedis pemadam yang mendapati dia tak bernafas ketika mereka tiba di rumah penyanyi itu.
Surat kabar tersebut melaporkan paramedis melakukan "cardiopulmonary resuscitation" di tempat kejadian sebelum membawa dia ke rumah sakit UCLA Medical Center.
Jackson telah dijadwalkan memulai serangkaian konser kembali ke panggung di London pada 13 Juli yang ebrlangsung sampai Maret 2010. Penyanyi itu, yang hitnya meliputi "Thriller" dan "Billie Jean", telah melakukan gladi di daerah Los Angeles selama dua bulan belakangan.
Tiket pertunjukan untuk 50 konser di London tersebut dalam waktu beberapa menit penjualan pada Maret.
Rekor penghasilannya dari penjualan diduga mencapai 750 juta dolar AS, yang, ditambah dengan 13 Grammy Awards yang telah diterimanya, membuat dia jadi salah satu pesohor paling berhasil selama ini.
Ia menghadapi awan gelap dakwaan mengenai pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur pada 2005.
Ada keprihatinan mengenai kondisi kesehatan Jackson dalam beberapa tahun belakangan tapi perusahaan promosinya untuk pentas di London, AEG Live, pada Maret menyatakan Jackson telah melewati pemeriksaan fisik 4,5 jam dengan dokter independen.

Mantan bintang cilik

Jackson dilahirkan pada 29 Agustus 1958 di Gary, Indiana, sebagai anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Lima anak laki-laki keluarga Jackson --Jackie, Tito, Jermaine, Marlon dan Michael-- pertama kali manggung bersama dalam ajang pencari bakat ketika Jackson berusia 6 tahun. Mereka tampil sebagai peraih hadiah pertama dan berlanjut jadi kelompok laris, The Jackson Five, yang kemudian bernama The Jackson 5.
Jackson meluncurkan album solo pertamanya pada 1972, dan "Thriller" pada 1982, yang melambung. Album itu terjual sebanyak 21 juta copy di Amerika Serikat dan sedikitnya 27 juta di seluruh dunia.
Tahun berikutnya, ia memperkenalkan ciri khasnya gerakan "moonwalk" saat menampilkan "Billie Jean" selama acara khusus NBC.
Pada 1994, Jackson menikahi anak perempuan satu-satunya Elvis Presley, Lisa Marie, tapi perkawinan tersebut berakhir dengan perceraian pada 1996. Jackson menikah lagi dengan Debbie Rowe pada tahun yang sama dan memiliki dua anak, sebelum berpisah pada 1999. Pasangat itu tak pernah tinggal bersama.
Jackson memiliki tiga anak yang diberi nama Prince Michael I, Paris Michael dan Prince Michael II, yang terkenal karena kemunculan singkat mereka ketika ayahnya menggendong dia di pagar satu balkon hotel sehingga mengundang kecaman luas.

Tentang Maliq & D'essentials


Maliq & D'Essentials adalah suatu band jazz yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Sejak penampilannya yang menawan pada pergelaran Jakarta Jazz Festival 2005, popularitasnya semakin meningkat terutama di kalangan anak muda Jakarta.

Perpaduan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam lagu-lagunya menjadi salah satu andalannya yang khas. Musik yang dimainkannya khas dan terkadang tidak terkesan seperti halnya lagu Indonesia yang umumnya terdengar melankolis.

Maliq & D'Essentials sudah mengeluarkan dua album yaitu 1st dan Free Your Mind dengan masing-masing album dibuat versi repackagenya. Jadi total sudah mengeluarkan 4 buah album.

Maliq & d'essentials di bentuk pada 15 Mei 2002 terdiri dari 8 orang personil yang mengusung musik yang di sebut soulful. Nama Maliq adalah kepanjangan dari music and live instrument quality yang di buat konsepnya oleh Angga dan Widi (producer, composer, arranger & song writer) dan Indra Sulisto yang pada saat itu menjadi executive producer sekaligus manager dari band Maliq & d'essentials saat itu. D'essentials adalah sebuatan untuk personil lainnya yaitu : Indah & Dimi (vocal), Satrio (gitar), Ifa (piano), Jawa (bass) serta Amar (terompet) yang telah menjadi kesatuan dan takdapat dipisahkan.

Maliq & d'essentials pada awalnya selama kurang lebih dua tahun adalah sebuah band yang memulai kariernya dengan tampil di berbagai macam café dan lounge seperti Jamz, Mana Lounge, The Bar Four Seasons Hotel, dll. Penampilan mereka mempunyai tujuan untuk mempersolid band Maliq & d'essentials itu sendiri serta membiasakan pendengar musik untuk mendengar lagu-lagu black music khususnya soul music.

Barulah pada pertengahan tahun 2004 Maliq & d'essentials masuk ke dunia rekaman dan albumnya dirilis awal tahun 2005 dengan single pertama "terdiam" dan single kedua untitled serta di awal tahun 2006 dirilis album repackaged yang di sebut 1st Maliq & d'essentials " Special edition dengan single pertama yang berjudul "The One".

Pada saat yang bersamaan dengan keluarnya album repackaged 1st Maliq & d'essentials, salah satu vocalist yang bernama Dimi juga mengundurkan diri untuk memulai pengerjakan album solonya yang pertama.

Semenjak tahun 2006 Maliq & d'essentials melanjutkan perjalanan dengan ketujuh personilnya. Mereka melanjutkan perjalanan dengan membuat album berikutnya, yang bertajuk "FREE YOUR MIND" di awal tahun 2007. Single pertama album ini adlah Heaven, yang kemudian di ikuti dengan single kedua"Beri Cinta Waktu".

Penawaran yang sangat menyenangkan untuk Maliq & d'essentials datang di bulan September, yaitu kesempatan membuat soundtrack sebuah film yang akan di rilis pada awal tahun berikutnya. Maliq & d'essentials memutuskan untuk membuat lagu-lagu yang di masukkan ke dalam soundtrack tersebut menjadi album repackaged "FREE YOUR MIND" dengan single yang berjudul"Dia".

Sekali lagi terjadi pengantian personil didalam band Maliq & d'essentials bersamaan dengan pengantian tahun dari 2007 ke 2008. Gitaris Maliq & d'essentials "Satrio" mengundurkan diri (kemudian membentuk Alexa) dan kemudian digantikan oleh "Lale" tentu saja dengan khas warna nya yang berbeda sehingga bisa menambah warna baru di band Maliq & d'essentials.

Tahun 2009, Maliq & D'Essentials merilis album ketiganya yang berjudul Mata, Hati, Telinga. Di album yang lebih 'ngepop' ini mereka mengangkat singel Pilihanku.


http://www.indonesiantunes.com/maliq-amp-dessentials/profile/

.: Manfaat Musik :.

Kamis, 31 Agustus 2006 @ 11:23 WIB

Oleh SpawntheAnthony


Menikmati musik memang kegiatan yang paling mengenakkan dan mengasyikkan. Tapi, selidik punya selidik, ternyata musik mempunyai banyak manfaat yang kadang kita tidak bisa kira. Apa saja manfaat itu, kita simak saja di bawah ini :

Effect Mozzart


Adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang. Sudah terbukti bahwa bila seorang anak sudah sedini mungkin diperkenalkan dengan musik, maka tingkat intelegensianya pun rata - rata akan lebih tinggi dibanding dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik. Dengan cara tertentu otakpun akan distimulasi untuk "belajar" segala sesuatu lewat nada - nada musik. Oh iyah, musik-musik yang beriramakan klasik juga bagus sekali manfaatnya buat ibu hamil dan si bayi. Yaitu bisa mencerdaskan bayi dan juga bisa memberi ketenangan yang tentram buat ibu yang mengandung.

Refreshing


Kadang saat pikiran lagi bosan [istilah gaulnya, bete] dan buntu tidak tau apa yang harus dilakukan, dengan mendengarkan musik walaupun sejenak segala pikiran kitapun bisa kembali fresh atau segar. Hasilnya, kita bersemangat kembali mengerjakan sesuatu yang tertunda kayak judulnya lagu Padi aja. Jadi, secara langsung musik bisa "memandikan" pikiran kita yang lagi ruwet.

Motivasi


Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan "feeling" tertentu. Apabila ada motivasi, semangatpun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Coba diingat saat apel pagi yang diwajibkan menyanyikan lagu wajib nasional, semata-mata hanya untuk menimbulkan motivasi mencintai negeri, mengenang jasa pahlawan dan memberi semangat baru pada pesertanya. Hal ini berlaku juga pada irama mars yang merupakan irama untuk mengorbankan semangat perjuangan.

Kepribadian Seseorang

Perkembangan kepribadian seseorang juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengar. Kalo waktu kecil kita suka mendengarkan lagu anak - anak, waktu sudah besar kitapun akan memilih sendiri jenis musik yang kita sukai, seperti rock, metal, blues, jazz, dan lain sebagainya. Pemilihan jenis musik yang disukai bisa dibilang membantu kita untuk memberikan nuansa hidup yang kita butuhkan, misalnya agar tenang kita bisa mendengarkan lagu jazz, agar semangat kita bisa mendengarkan lagi rock atau metal atau agar santai, kita bisa mendengarkan lagu blues atau reggae.

Terapi

Berbagai literatur juga menerangkan tentang manfaat musik untuk kesehatan. Bahkan buat orang yang sakit, mendengarkan musik bisa menjadi terapi yang diharapkan bisa mengarahkan pada pemulihan tubuh. Hal ini juga tengah dikembangkan untuk bisa dimanfaatkan lebih luas.

Komunikasi


Sebagai bahasa yang universal (menyeluruh), musik juga mampu menyampaikan berbagai pesan ke seluruh bangsa tanpa harus memahami bahasanya. Buktinya, event - event se-dunia tidak pernah meninggalkan musk sebagai pengantarnya. Bagi dunia industri, musik bisa juga memberikan image produk lewat iklan - iklannya.

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bersama kalo musik itu memiliki banyak sekali manfaatnya. Kayaknya masih banyak lagi deh manfaat dari musik itu. Cuman kita saja yang tidak mengetahuinya. Dunia ini tanpa ada musik, ibarat sayur tanpa garam. Hambar !!! So, masih tertarik untuk tidak menyukai musik ???

Jazz & Musik Populer Dalam Lintasan Sejarah

oleh: Pradipto Niwandhono

Tulisan singkat ini, sejujurnya, lahir dari kegelisahan penulis sebagai seorang penggemar dan pemerhati musik jazz, oleh masih sangat minimnya perhatian masyarakat, terutama Indonesia, terhadap jenis musik ini. Seperti halnya musik klasik, sebagian besar orang memang cenderung menganggap jenis musik ini terlalu berat, abstrak, dan sulit untuk dicerna. Disamping itu, jazz acap kali distereotipkan sebagai musik kaum elite atau kaum gedongan, walaupun kenyataannya di kalangan “gedongan” sendiri, sebenarnya penggemar ataupun penikmat musik jazz masih merupakan golongan minoritas. Bahkan di kalangan kaum muda dewasa ini sudah umum dijumpai anggapan bahwa jazz adalah “musik orang tua yang membosankan dan membuat kita mengantuk”.

Munculnya imej bagi jazz yang kurang menguntungkan ini berpangkal pada sebuah pengertian yang dominan bahwa fungsi utama musik adalah untuk menghibur dan memberikan kepuasan kepada khalayak, dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Adanya perkembangan teknologi, yaitu munculnya alat perekam suara pada akhir abad –19 telah mengakibatkan pergeseran besar dalam seni musik dunia : jika pada awalnya musik merupakan ekspresi murni perasaan manusia maka kini musik menjadi produk industri rekaman dan komoditas dagang. Kapitalisme industri musik juga telah menggeser musik-musik lama yang menunjukkan identitas kultural masing-masing etnis / bangsa di dunia, dan sebagai gantinya muncullah jenis musik baru yang mengatasi dan meluruhkan perbedaan-perbedaan kultural yang ada, yaitu apa yang disebut “musik populer”. Tanpa mengesampingkan kreativitas dari musisi pop (hanya sebagian kecil musisi pop memiliki kreativitas orisinal !), sesungguhnya tidak sedikit komposisi pop merupakan bentuk-bentuk yang terstandarisasi atau reproduksi dari trend-trend sesaat, dan fenomena ini cenderung berlangsung secara global.

Dalam hal ini patut diperhatikan bahwa musik jazz muncul sebagai peralihan dari musik “tradisional” menuju musik “populer”. Pada awal perkembangannya, jazz dapat diketegorikan sebagai sebuah contoh musik tradisi, dimana musik ini sangat mewakili ekspresi dan kultur masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat. Sebagai musik yang mewakili sebuah masyarakat yang terdiskriminasi, maka perkembangan jenis musik ini juga akan mengalami nasib kurang lebih sama. Timbulnya aliran swing pada dekade 1930-an membawa perubahan penting dalam cara orang memandang musik ini, yang akhirnya berpengaruh pada pengkategorian posisi jazz di antara berbagai musik lain. Era swing ditandai dengan munculnya jazz band dengan jumlah pemain yang besar (big band), yang dapat dilihat sebagai sebuah bentuk orkestrasi ala Eropa yang diaplikasikan dalam jazz, walaupun tetap mempertahankan ciri-ciri pokoknya, seperti improvisasi, sinkopasi dan blue note (nada yang merendah pada not ketiga dan ketujuh, merupakan ciri khas musik blues dan jazz). Dengan perkembangan tersebut, jazz tidak lagi dianggap musik “barbar” karena identik dengan orang kulit hitam. Pada masa itu, jazz bahkan telah menjadi musik populer, dengan irama swing-nya yang cocok untuk berdansa, dan pada masa itu pula jazz mulai menyebar ke belahan dunia lain seperti Eropa ataupun Asia. Tidak sedikit komposisi-komposisi jazz dari musisi handal semacam George Gershwin, Cole Porter atau Duke Ellington diangkat menjadi soundtrack film, dan komposisi-komposisi tersebut sebenarnya merupakan lagu pop pada zamannya.

Perkembangan jazz yang semakin mengarah pada musik hiburan tersebut menimbulkan reaksi di kalangan musisi jazz kulit hitam. Beberapa diantaranya seperti Charlie Parker dan Dizzy Gillespie lantas memperkenalkan bebop, sebuah style baru dalam jazz pada sekitar akhir dekade 1940-an. Kemunculan bebop ini sering disebut sebagai revolusi dalam musik jazz, karena konon para eksponennya memiliki sebuah spirit baru yang bertujuan mengembalikan jazz pada hakikatnya sebagai musik “seni” khas kaum negro. Aliran baru ini ditandai dengan berkembangnya formasi band / combo secara lebih minimalis dengan konsekuensi semakin luasnya ruang bagi improvisasi solo masing-masing pemain. Disamping gaya swing dengan formasi big band-nya, bebop dan beberapa variasi yang muncul kemudian (hard bop, cool jazz, dan sebagainya) menjadi aliran utama (mainstream) dan pusat dari perkembangan jazz dunia hingga masa kini.
Semenjak “revolusi” bebop, jazz agaknya cenderung berkembang menjadi sebuah genre yang lebih eksklusif daripada sebelumnya dan makin tampak terpisah dari berbagai jenis musik lain. Memang, jazz kemudian benar-benar berkembang menjadi sebuah musik “seni” dengan tingkat kesulitan tinggi sebagaimana halnya musik klasik. Pada masa-masa sekarang ini akan lebih banyak dijumpai musisi jazz jebolan sekolah-sekolah musik, walaupun kenyataannya para dedengkot awal jazz hampir semuanya belajar bermusik secara otodidak. Sebagai sebuah genre musik yang makin membutuhkan keseriusan, maka tidak mengherankan apabila jazz mulai agak dijauhi khalayak. Apalagi pada saat itu, trend rock’n roll makin merajai blantika musik populer dunia. Jika pada tahun 1940-an, jazz dapat dijumpai pada komunitas tempat hiburan umum dan pesta-pesta dansa, sejak sekitar tahun 1950 dan selanjutnya akan terasa “bergeser” menuju komunitas intelektual dan akademisi, dimana mereka semakin cenderung memperlakukan musik ini seakan sebuah “disiplin ilmu” tersendiri. Jika ditelaah lebih lanjut, adanya revolusi bebop setidaknya membawa beberapa dampak positif : Pertama, di tengah iklim rasialisme yang masih kuat hingga tahun 1960-an (ingat kasus tertembaknya Martin Luther King, pejuang kulit hitam AS pada tahun 1968 !), jazz mulai dikategorikan sebagai bagian dari “budaya tinggi”, disaat musik rock yang diangkat kaum kulit putih justru lebih menjadi bagian dari “budaya massa”. Kedua, dengan sedikit melepaskan diri dari bentuk orkestrasi ala swing akan memungkinkan para musisi jazz melakukan eksplorasi-eksplorasi baru dengan mengadaptasikan unsur dari musik-musik yang dianggap dapat memperkaya jazz. Tanpa bebop, mungkin tidak akan pernah ada jazz fusion, avant garde atau world music yang mengeksplorasi musik-musik etnis dari berbagai belahan dunia.

Pada masa-masa belakangan, semakin tampak bahwa musik jazz senantiasa kontradiktif dengan musik populer (rock dan pop), dimana jika seseorang menjadi penggemar salah satu jenis musik ini biasanya akan menolak yang lainnya. Yang kurang diketahui umum adalah bahwa kedua jenis musik tersebut memiliki hubungan satu sama lain yang saling mempengaruhi. Bukankah jazz maupun rock tumbuh dari akar yang sama, yakni blues ? Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa lagu-lagu The Beatles telah banyak dibawakan oleh para musisi jazz sebagai lagu standar. Atau bahwa Sting, pentolan grup New Wave era 80-an, The Police, adalah juga seorang musisi jazz yang handal. Akibat interaksi antara jazz dan musik-musik hiburan terbukti telah melahirkan berbagai sintesis baru yang memperkaya nuansa baik dalam jazz maupun rock. Bagi para musisi pop atau rock yang mengadopsi elemen jazz akan memberi mereka suatu nilai lebih karena dengan demikian akan dianggap lebih bermutu, sementara sebaliknya bagi kalangan musisi jazz, dengan mengadopsi unsur musik populer akan menyebabkan karya mereka lebih memiliki daya jual.

Munculnya berbagai bentuk sintesis antara jazz dan musik hiburan ini sering menjadi bahan perdebatan di kalangan kritikus musik, mengenai pengkategorian yang menjadi semakin kabur karenanya. Sejak sekitar tahun 1980-an, berbagai aliran baru ini diberi nama Adult Contemporary (AC), agaknya untuk menunjukkan bahwa musik ini ditujukan untuk kalangan usia tertentu yang dianggap telah “dewasa”, biasanya usia 30 tahun ke atas.. Musik-musik yang dapat dikategorikan sebagai AC ini meliputi :

1. Fusion, yang lahir sekitar akhir dekade 1960-an, ketika Miles Davis, seorang eksponen bebop dan cool jazz mempopulerkan sebuah varian baru jazz dengan mengadopsi unsur rock dan soul / R&B. Kepeloporan Miles dilanjutkan oleh musisi-musisi generasi di bawahnya. Salah seorang yang paling sukses adalah Chick Corea dimana ia mempopulerkan penggunaan instrumen elektronis dalam jazz, sehingga fusion kemudian hampir tidak dapat dilepaskan dari ciri (elektronis) tersebut. Pada awalnya, fusion masih cukup sarat dengan improvisasi jazz, akan tetapi kemudian semakin mengarah pada pop dengan jenis komposisi yang disederhanakan untuk lebih menarik selera pasar. Jenis terakhir ini kemudian lebih populer dengan istilah smooth jazz atau terkadang disebut pula contemporary jazz.
2. “Jazzy”, yang berarti “agak-agak ngejazz” atau “sedikit bernuansa jazz”. Umumnya istilah ini dipergunakan untuk menyebut musik populer yang mengadopsi unsur jazz, umumnya pada progresi chord (yang mewakili unsur “blue note”) maupun irama (rhythm) yang sering dipergunakan dalam jazz misalnya swing, soul, bossanova dan sebagainya. Beberapa pengusung awal jazzy antara lain kelompok Blood, Sweat & Tears (BS&T) dan Chicago sekitar tahun 1968. Artis-artis jazzy memiliki latar belakang beraneka ragam. Ada sebagian artis/musisi yang memang memilih jazzy sebagai konsep musiknya, ada pula yang menjadi “jazzy” hanya karena kolaborasinya dengan musisi-musisi jazz. Dengan demikian, warna musiknya akan beraneka ragam. Salah satu varian yang paling populer belakangan ini adalah acid jazz, dimana aliran musik baru ini konon merupakan hasil “ulah” para DJ (disc jockey) dalam menciptakan suatu jenis musik dance dengan memasukkan unsur jazz, soul, hip hop, dan funk dalam satu komposisi/lagu. Acid jazz yang dibawakan oleh grup seperti Brand New Heavies dan Incognito, dengan beat-nya yang dinamis ini dengan segera memperoleh sambutan dari kalangan pendengar yang lebih muda.


Dari ilustrasi historis yang sangat singkat ini kiranya dapat diperoleh sebuah pengertian bahwa jazz tidak melulu merupakan jenis musik serius dan membosankan. Kiranya lebih tepat jika dikatakan bahwa jazz merupakan sebuah proses “tarik ulur” antara tradisi musik seni / klasik yang bersifat elitis dengan musik hiburan yang mewakili aspirasi khalayak lebih luas. Dari proses tarik ulur inilah kemudian muncul banyak sekali varian ataupun aliran dalam jazz yang makin memperkaya khazanah musik ini. Sesungguhnya, jazz menawarkan keanekaragaman dan eksplorasi-eksplorasi musikal yang sayang apabila diabaikan begitu saja, apalagi bagi generasi muda yang biasanya paling memiliki rasa ingin tahu. Akhir kata penulis ucapkan : selamat mencoba !

Jazz In Love
  • ACID JAZZ
1. Still a Friend of Mine – INCOGNITO
2. Dream Come True – BRAND NEW HEAVIES
3. Girl Overboard – SNOWBOY
4. Canned Heat - JAMIROQUAI
5. Stepping Into My Life – THE JAMES TAYLOR QUARTET
6. Sweet Feelings – ESPERANTO
  • JAZZ STANDARDS
1. Love Is Here To Stay – ELLA FITZGERALD & LOUIS ARMSTRONG
2. Round Midnight – THELONIUS MONK
3. Route 66 – GRADY TATE
4. Stardust – HELEN HUMES
5. Summertime – JOE HENDERSON feat. CHAKA KHAN
6. Sweet Lorraine – NAT KING COLE
7. My Funny Valentine – MILES DAVIS
8. How High The Moon – DEE-DEE BRIDGEWATER
9. Mack The Knife – LOUIS ARMSTRONG
10. Spain – AL JARREAU
  • SWING
1. Route 66 – THE MANHATTAN TRANSFER
2. Do Nothing Till You Hear From Me – ROBBIE WILLIAMS
3. L o v e – NATALIE COLE
4. Come Rain Or Come Shine – DIANE SCHUUR
5. Beyond The Sea – GEORGE BENSON feat. COUNT BASIE ORCHESTRA
6. Let’s Fall In love – DIANA KRALL
7. Goin’ home – AL JARREAU & TAKE 6
  • BALLADS
1. Misty – SARAH VAUGHAN
2. Unforgettable – NATALIE COLE feat. NAT KING COLE
3. What A Wonderful World – KENNY G & LOUIS ARMSTRONG
4. Love Dance – DIANE SCHUUR
5. Tears In Heaven – JOSHUA REDMAN feat. PAT METHENY
6. For Sentimental Reason – SYAHARANI
7. You’ve Changed – GEORGE MICHAEL
  • BOSSA NOVA
1. The Girl From Ipanema – STAN GETZ feat. JOAO & ASTRUD GILBERTO
2. Agua de Beber – ASTRUD GILBERTO
3. Blue Bossa – BENNY CARTER
4. Mas Que Nada – SERGIO MENDES
5. Desafinado – EDEN ATWOOD
6. Corcovado (Quiet Night Of Quiet Stars) – LAURA FYGI
7. Waters Of March – AL JARREAU & OLETA ADAMS
8. One Note Samba – EARL KLUGH
  • JAZZ FUSION & FUNK
1. Night Rhythms – LEE RITENOUR
2. Invitation – SHAKATAK
3. Brazilian Love Affair – GEORGE DUKE
4. Come With Me – TANIA MARIA
5. Daddy’s Gonna Miss You – YELLOWJACKETS
6. Rio Rush – FOURPLAY
  • SMOOTH JAZZ
1. Antonio’s Song – MICHAEL FRANKS
2. Angela – BOB JAMES
3. Springtime Laughter – SPYRO GYRA feat. BASIA
4. Between The Sheets – FOURPLAY feat. CHAKA KHAN
5. You Make Me Smile – DAVE KOZ
6. Midnight In San Juan – EARL KLUGH
7. This Masquerade – GEORGE BENSON
8. After The Love Has Gone – DAVID BENOIT/R. FREEMAN feat. PHIL PERRY
  • JAZZY TUNES
1. Smooth Operator – SADE
2. Just The Two Of Us – BILL WITHERS & GROVER WASHINGTON JR
3. When We Make A Home – SADAO WATANABE
4. Baby You’re Mine – BASIA
5. After The Love Has Gone – EARTH WIND AND FIRE
6. Through The Fire – CHAKA KHAN
7. By The Time This Night Is Over – PEABO BRYSON & KENNY G
  • JAZZ INDONESIA
1. Reborn – INDRA LESMANA
2. Moliendo Café – BUBI CHEN
3. Dia – SYAHARANI
4. Menanti – TOHPATI feat. LITA ZEIN
5. Night In Samarinda – CANIZZARO
6. Take Off To Padang - KARIMATA
7. Satu Nuansa Jiwa – ERMY KULLIT
  • INDONESIAN JAZZY VOCALS
1. Jangan Menggoda Lagi – PETER F GONTHA & SYAHARANI
2. Andai Saja – IGA MAWARNI
3. Bisikan Hati – ANDIEN
4. Keraguan – 2D (DIAN PP / DEDDY DHUKUN)
5. Dara - CHASEIRO
6. New Sakura – FARIZ RM
7. Semurni Kasih – DIAN PRAMANA PUTRA
8. Kesan – ERMY KULLIT
9. Kembali – GLENN FREDLY
  • ACID JAZZ INDONESIA
1. Satu Mimpiku – THE GROOVE
2. Dan Senyumlah – SINGIKU

3. Denganmu – BUNGLON feat. NERI PER CASSO

4. Interaksi – HUMANIA

5. Universal - CLOROPHYL



http://www.wartajazz.com/opijazz/opijazz060902.html

pop music


Saat ini, aliran musik pop, rock, hip-hop, metal, R&B dan electronica dari Norwegia lebih populer dari tahun-tahun sebelumnya. Band dan artis seperti Röyksopp, Turbonegro, Serena Maneesh, Sissel, Annie, Madrugada dan Jaga Jazzist merupakan nama-nama terkenal di peta musik populer Norwegia. Dengan banyaknya jumlah band-band aktif lainnya dan perusahaan rekaman, maka akan lebih banyak hal terjadi di dalam peta musik populer Norwegia dibanding sebelumnya.

Norway memiliki peta musik rock yang besar dan aktif. Band yang menawarkan suara keras, seperti Kaizers Orchestra, Big Bang, Madrugada, Amulet, Serena Maneesh, Motorpsycho, Animal Alpha dan JR Ewing menempati posisi solid di Norway dan menjadi makin terkenal di luar negeri dengan kegiatan tur dengan sukses. Artis dengan musik yang lebih halus seperti St. Thomas,Thomas Sybdahl dan Ane Brun, serta kelompok band seperti Washington, Minor Majority, Salvatore dan White Birch, yang kesemuanya dipuji oleh kritikus musik luar negeri karena mereka ekspresif.

Musik pop Norwegia membanggakan diri karena memiliki sejumlah penulis lagu dan musikus dengan talenta tinggi, termasuk Bertine Zetlitz, Sondre Lerche Maria Mena dan Ephemera. Para artis muda yang menjanjikan adalah Marion Ravn, sebelumnya merupakan salah satu anggota duet M2M, dan saat ini menjadi penyanyi solo dan telah menandatangi kontrak internasional. Sementara anggota M2M lainnya, Marit Larsen juga berencana mengembangkan karir yang sukses. Sementara mantan personil kelompok musik a-ha masih unjuk gigi setelah hampir 20 tahun melalukan terobosan internasional, dan menikmati sukses dalam hal catatan penjualan dan pertunjukan langsung. Artis favorit Norwegia lainnya adalah Sissel, yang saat ini sedang berkonsentrasi untuk meningkatkan jumlah penonton internasional, dengan fokus utama ke pasar Amerika Serikat.

Peta musik electronica didominasi oleh nama besar diantara ekspor musik Norwegia: Röyksopp. Namun, Tromsø /Bergen tidak sendiri dalam menghasilkan musik electronica organic yang melodis dan hangat. Artis seperti Jagga Jazzist, Xploding Plastix, Ralph Myerz dan Jack Herren Band, Lindstrøm and Prins Thomas, Datarock, Flunk, Bermuda Triangle, Supersilent, Frost, Sternklang serta Bjørn Torske telah menghasilkan banyak rekaman dan menggelar pertunjukan secara berkala.
Hip-hop di Norwegia memiliki karakteristik bahasa Norwegia yang kuat, dengan nama-nama seperti Tungtvann, Klovner i Kamp dan Karpe Diem, serta pendatang baru yang mengambil inspirasi langsung dari pesisir pantai Timur Amerika dan termasuk didalamnya adalah Equicez, Paperboys, Warlocks dan Tee Productions.

Sejak dulu, aliran musik metal telah menjadi jenis musik terbesar yang diekspor. Band seperti Satyricon, Red Harvest, Dimmu Borgir, Enslaved dan Mayhem memiliki penggemar yang setia baik di Norway maupun di luar negeri, dan kalangan pers musik internasional menganggap kelompok band metal Nowergia sebagai salah satu yang terbaik.

Musik country/musik rakyat Norwegia juga menggetarkan, dengan pendapatan yang mengagumkan, festival terkenal dan penggemar setia. Artis berbahasa Norwegia seperti Henning Kvitnes dan Jonas Fjeld merupakan artis paling sukses di Norway, dengan angka penjualan rekaman yang tinggi serta kegiatan konser yang padat. Artis terkenal lainnya dalam jenis musik ini adalah Home Groan, International Tussler Society dan HGH.

Perusahaan rekaman dan studio seperti Stargate di Trondheim dan Waterfall di Oslo telah membangun reputasi solid di dalam peta musik R&B internasional. Meramu, membuat dan menulis lagu untuk artis-artis internasional dan artis R&B Norwegia yang terkenal seperti Mira Craig, Samsaya dan Sofian telah menciptakan komunitas yang bersemangat dan aktif, yang diakui di luar Norwegia.

Penampilan perusahaan rekaman baru dan independen juga telah memperkuat posisi Norwegia di peta musik pop. Nama-nama seperti Tellè Records, Smalltown Supersound, Racing Junior, Black Balloon Records, Moonfog, dBut Records, Beatservice, Rune Grammofon dan Trust Me telah menjadi pemasok penting band-band baru yang energik yang telah membuat mereka terkenal di dalam maupun luar negeri. Nama-nama baru tersebut sangat berfokus pada kegiatan ekspor, dan telah berhasil membangun jaringan kerja sama internasional yang solid.

Music Myspace Comments
MyNiceSpace.com

Seni Musik


Diposkan oleh Dhefiz

Remaja jaman skrg mank pada banyak yg gengsian, gengsi baju lah, gengsi tren lah pokoknya banyak bnget yg dperdbatkan walaupun cman mslah kcil, contohnya gw, gw gengsi ma seni musik. bertahun" gw blajar gitar(bru berapa minggu ya ? lupa lagi) smpe skrg gw gak bisa" entah mengapa raga ini tak bisa memainkan gitar dngan sempurna, temen gw smuanya jago" gitar klw gw sih cman jago asbun gak apa" lah jadi komentator juga gak jelek. gw blajar gitarnya juga gak pake guru, guru gw cman gitar gw sendiri gw nurutin cara temen gw , dia juga gak punya guru gitar tapi hebat banget maen gitarnya, bedanya dia blajar dngan memakai gitar pnya dia sendiri, klw gw ? ya sebaliknya gw gak pnya gitar jdi gw minjem gitar org dulu klw mw blajar, btapa sengsaranya hidupku ini . gw berimpikan ingin menjadi seorang bassis sejati, tapi gw gak pnya gitar bass (akustik aja gak punya apalagi gitar bass ?) jadinya klw mw nyesuain lagu yg dmaenin d gitar akustik ma d gitar bass agak tersendat karena uang bwt ngeband d studio aja gw gak pnya klw tampil d atas panggung ? jangan mimpi deh karena dapat membuat hidupmu terganggu (?). bassis adalah posisi ideal bagi hidup gw karena klw maen melodi jari gw gak bisa ngbunyiin senar yg tipis klw keyboard gw pusing ngliat tutsnya klw drum kaki gw gak bisa bergerak cpat seperti kuda klw vokal suara gw ancur abis jadi gw milih bass deh yg kekuranganya pling dikit yaitu klw abis maen jari" gw langsung bengkak (gw pernah skali maen seumur hidup) tapi gak masalah itu mah dah biasa . kehidupan gw sbgai musikus yg blum mekar n gak akan mekar smakin hari semakin ancur aja contohnya pas senar gitar tmen gw putus gw ngbeli senar baru dngan susah payah n setelah baru saja d pasang snar itu pun putus gw terpaksa beli lagi deh rugi 2x lipat tuh gw dasar snar merepotkan ! lain kali gw bkal jadi bapak penemu snar yg gak bakal putus" walau di bagaimanakan pun ! tunggu saja episode nya!! gw gak tw bahasa umumnya tapi klw bahasa gw, gw nyebut 'klaber' gak tw gmana nulisnya yg dgnakan untuk memetik senar , berbentuk segitiga, klaber andalan gw adalah klaber ibanez berwarna merah merupakan klaber gw yg pertama n satu"nya, gw blum bisa menggunakan dngn baik tuh klaber gw sdang memplajari cara memakai yg bnar sekarang.. ok gak kerasa gw dah nyerocos ngtik sambil ngelantur sbenernya gw mw ngtik apa juga jadi lupa lagi ini smua karena diri gw yg bermasalah dngan skill gw entah skill apa yg gw kuasai sampe skrng gw masih gak tw.. bye bye

Nggak Asal Dengerin Musik


(gaulislam edisi 058/tahun ke-2 (3 Dzulhijjah 1429 H/1 Desember 2008)

Kita semua pasti pernah tidak sengaja: tidak sengaja ngisengin orang, tidak sengaja ngabisin nasi tetangga, tidak sengaja makan pizza sambil mandi di WC sekolah. Nah tulisan ini juga lahir dari ketidak-sengajaan. Suatu ketika editor gaulislam menghubungi gue ketika gue lagi asik-asiknya ngupil sambil minum teh. Ya, gue mendadak didaulat untuk menulis artikel oleh editor gaulislam. Hmm.. bingung mau ngomong apa, mau nolak tapi nggak enak sama PBB, ya udah gue coba aja, siapa tau ada produser pilem yang baca tulisan ini, dan tertarik untuk memberikan peran ke gue di pilem-nya untuk jadi kamera (lho?).

Tulisan ini terinspirasi dari rutinitas gue seperti biasa (makan-tidur-download-upload-ngupil), sampai pada suatu ketika gue dalam angkot menuju rumah, lagi asik-asiknya gue ngelamun: “Kenapa ya orang Islam segini banyaknya tapi tetep aja kerusakan ada di mana-mana”, tiba-tiba dengan nafsu yang menggebu dua orang remaja pulang dari les langsung menyergap masuk ke angkot, setelah sebelumnya mereka ngejar angkot dengan berlari-lari kurang lebih 2 km, maklum angkotnya tetep ngacir walopun mereka bedua bertereak-tereak memanggil abang tukang bakso, mari-mari sini, wah pantesan angkotnya nggak berhenti (huahahaha sori ini sekadar dramatisasi gue aja. Biar yang baca nggak manyun mulu tuh kayak bemo lagi ngetem nunggu penumpang menuhin dirinya. Idih, bemo emang udah manyun dari sononya, man!)

Sejurus kemudian pembicaraan mereka menjadikan lamunan gue hancur lebur, abis mereka bedua ngobrol sambil ngacungin clurit ke muka gue, eh nggak ding. “Eh gue besok mau nonton Rihanna neh, lo mau ikutan nggak?” sergah cowok kurus berbadan berat dan jago masak aer ini. Wah keren donk elo bisa nonton Rihanna, mau bayarin gue nggak? Lagi bokek neh,” timpal cewek berkerudung yang kelihatan rambutnya, “Yah… gue lagi nggak ada duit neh, tadi barusan duit gue abis buat bayar angkot dari rumah nenek gue di Singapore ke sini nganterin pulpen yang ketinggalan. Gue kepaksa nonton Rihana karena gue ada tugas bahasa Inggris untuk bikin reportase acara Rihanna dari pak lurah, eh bukan dari guru kungfu gue. (Gubrak! Nih hiperbolis banget ya obrolannya?)

Ancur kuadrat, itu yang ada di pikiran gue, kenapa guru-guru jaman sekarang pada nyuruh murid-muridnya ngerjain tugas sambil nonton konser ya? Mungkin ada manfaatnya, cuma rasanya kok lebih gede mudharatnya. Setelah beberapa hari berselang, ternyata Si Rihana nggak jadi manggung. Sebenernya doi kesel terus ngambek berat setelah kalah maen counter strike ngelawan ikan gue, eh nggak ding, doi nggak mau manggung karena katanya negara kita nggak aman, ya iya lah, kita kan ada di Indonesia, bukan di Amman (Yordania), mabok kali ye. Pletak! Watau!

By the way, coba kamu perhatiin tanpa kamu sadari sebenernya musik jadi bagian yang lengket banget dalam hidup kita. Dari mulai ringtone HP, bel, jam dinding sampe kentut pun ada iramanya. Hubungan musik ama manusia emang udah terlalu jauh, musik tidak hanya dipandang sebagai hasil karya seni aja, tapi juga udah berubah menjadi bagian dari pembentuk identitas manusia. Sebagai contoh kalo kita temuin anak-anak punk dapat dengan mudah dikenali dari pakaian dan dandanan rambut khas mereka, walaupun si Dodi—yang temen gue itu, kalo menurut gue lebih mirip anak punk, apalagi kalo doi abis kesetrum, dijamin susah banget ngebedain doi sama papan penggilesan (apa hubungannya? Hihihi…)

Sebenernya musik mempengaruhi perilaku manusia. Itulah kenapa tiap musik pasti punya ciri khas genre mereka, coba kamu perhatikan perbedaan perilaku dan dandanan anak punk, anak RnB, anak underground, anak dangdut sampe anak ayam, akan kelihatan dengan jelas bagaimana setiap genre musik mendefinisikan gaya dan dandanan mereka masing-masing. Tul nggak sih?

Dari penelitian terakhir musik tidak hanya digunakan untuk entertainmen saja, tapi udah menjurus kepada pembentukan karakter dan penyebaran paham-paham yang nggak bener. Ibu-ibu jaman sekarang lebih seneng mendengarkan musik klasik pada saat mereka hamil, dengan harapan supaya anak mereka terlahir dengan tampang klasik, eh bukan, maksudnya lebih cerdas/jenius. Ini biasa dikenal dengan Mozart Effect, Padahal kalo dibandingkan dengan kedahsyatan efek al-Quran, efek Mozart nggak ada apa-apanya. Sumpah!

Bro en Sis, al-Quran sudah terbukti memiliki kemampuan menyembuhkan secara langsung, dalam arti al-Qurannya dibaca ya (dan diamalkan). Efek ini biasanya kita kenal dengan ruqyah. Penelitian lain oleh Dr. Ahmed E. Kadi dan gue, eh nggak ding—sama konco-konconya beliau, menunjukkan bahwa dengan mendengarkan pembacaan al-Quran akan memberikan pengaruh pada para pendengarnya, penurunan tekanan darah, detak jantung jadi lebih kalem sehingga secara umum menyebabkan relaksasi di otot-otot pada tubuh manusia, penelitian ini telah dilakukan pada orang muslim arab, non arab dan bahkan non muslim! Tidak heran kenapa nabi selalu menganjurkan umatnya untuk membaca al-Quran setiap hari, bukan mendengarkan musik.

Musik dalam dekapan remaja
Waktu dulu gue kenal musik, genre pertama yang gue suka adalah rock, waktu itu gue seneng banget sama Queen, sekarang amit-amit deh dengerin Queen, bukan karena karya musiknya ya, tapi tiap kali gue dengerin Queen, gue jadi inget vokalisnya, yakni Si Freddy Merkuri, yang gaya panggungnya mirip banget ama vokalisnya Teamlo, apalagi kalo tahu doi kena HIV, hiiiiiii, ini contoh yang nggak baik, nggak usah ditiru!

Jadi inget waktu dulu, saat itu gue berusaha untuk menyampaikan apa yang ada di dalam otak gue dengan media musik, waktu itu gue mainin kibord, gue udah siapin lagu-lagu gue dengan matang, gue maen dengan penuh semangat, eh ternyata menakjubkan sodara-sodara, orang pada nggak paham apa yang gue sampaikan. Sedih banget gue.

Waktu itu di mata gue, emang kereen banget orang-orang yang bisa maen musik dengan skill yang tinggi. Banyak cewek pada ngefans, terus kemana-mana diikutin pula (sama malaikat Roqib dan Atid, maksudnya!). Jadi deh gue berusaha meningkatkan skill dengan menyukai musik-musik instrumental. Cuma kemudian gue sadar kalo musik bukan skill, tapi pesan… ya pesan yang harus disampaikan kepada para pendengernya.

Nah, karena musik pada intinya adalah pesan, maka kita kudu pinter-pinter milih mana pesan yang baik dan mana yang sampah. Ada beberapa kelompok yang menggunakan musik untuk menyampaikan protesnya, biasanya sih alirannya rock, jadi buang aja deh CD/kaset rock yang isi liriknya cemen, tereak-tereak abis, beat kenceng, tapi liriknya cemen apa lagi nggak islami. Salah genre man, temenan aja sama suparmen (lho?)

Bagaimana sikap kita
Bagaimana seharusnya kita menyikapi soal musik yang ada di sekitar kita? Dari perilaku pendengarnya saja sebenernya udah bisa kita nilai, beberapa genre dengan sukses bila dimainin bakalan memberikan efek langsung kepada para pendengarnya, yaitu ‘kesurupan’! Lihat aja beberapa konser musik yang akhirnya berakhir sukses dengan kerusuhan. Itu bikin sakit, Bro. Sementara isi al-Quran membawa kesembuhan, pilih mana? Biasanya sih ada aja yang milih sakit, tapi begitu dibilangin sakit lo ye—biasanya langsung jadi marah, hehehe, padahal jelas-jelas pilihan dia salah.

Hukum musik dalam Islam adalah mubah, walaupun ada sebagian ulama yang mengharamkannya, kenapa? Karena memang musik memiliki efek melenakan/memabukkan pada manusia, jadi musik yang jelas-jelas mempengaruhi perilaku negatif pendengarnya, misal abis dengerin musik kita jadi kesurupan, marah-marah, ngupil tanpa terkendali, anarkis bahkan sampai horny, jelas harus ditinggalin. Lha terus musik apa yang paling baik? Kalo dilihat dari genre tidak ada, semua genre musik memiliki efek psikologis masing-masing, jadi yang kudu dilihat adalah pesan yang dibawanya!

Ada kalanya pesan dalam satu lagu susah banget dipahami, karena memang tingkat sastranya yang tinggi atau memang nggak bisa bikin lirik aja tuh penulisnya, yang pasti untuk amannya tinggalin aja lagu-lagu dengan lirik yang nggak jelas mau ke mana arahnya, apalagi yang udah jelas ngajak kepada kemaksiatan. Why? Karena umur kita terbatas, Bro, ngapain ngabisin waktu memahami lirik lagu yang nggak jelas, mending kita gunakan untuk ngapalin al-Quran 1 juz, misalnya, itu jelas manfaatnya.

Kalo kita nemuin orang di sekitar kita yang beranggapan bahwa musik bisa mengubah hidup mereka, bahkan mereka percaya banget sama lirik dari musik yang nggak jelas, coba sadarkan mereka pelan-pelan, tunjukkan bahwa hanya Islam yang bisa memberikan perubahan benar dan nyata dalam kehidupan kita.
Banyak musik islami yang entah kenapa jarang banget ditengok ataupun disukai, lirik-lirik nasyid yang dari sudut pandang sastra dan kualitas pesan yang dibawanya lebih berkualitas, buktiin aja sendiri dan coba bandingkan. Kamu kudu lebih dewasa dalam memilih dan menghapal lagu-lagu, kalo liriknya sampah buang aja, kagak ada gunanya. Sumpah!

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Abu Malik al-Asy’ari: “Sesungguhnya akan terdapat di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina, sutra, arak dan permainan (musik). Kemudian segolongan (dari kaum muslimin) akan pergi ke tebing bukit yang tinggi. Lalu para penggembala dengan ternak kambingnya mengunjungi golongan tersebut. Lalu mereka didatangi seorang fakir untuk meminta sesuatu. Ketika itu mereka kemudian berkata, “datanglah kepada kami esok hari.” Pada malam hari Allah membinasakan mereka dan menghempaskan bukit itu ke atas mereka. Sisa mereka yang tidak binasa pada malam tersebut ditukar rupanya menjadi monyet dan babi hingga hari kiamat.”

Nah, golongan yang diazab oleh Allah ta’ala adalah mereka yang menghalalkan perzinaan, minuman keras (khamr), sutera (untuk pria) dan memainkan alat-alat musik di luar aturan Islam. Misalkan menyanyikan lagu syair porno, pemujaan setan, menggugat Tuhan, termasuk lagu-lagu cinta yang ngajak maksiat, lho (ngajak pacaran, ngajak berzina, ngelupain ibadah). Bisa juga acaranya dilakukan dengan campur baur pria dan wanita (kayak nonton konser musik).

Moral of the stori
Jangan suka sembarangan megang-megang kabel di panggung, suka nyetrum (lho apa hungannya?) Oke serius neh: Musik adalah salah satu media komunikasi, untuk menjadikan musik lebih bermanfaat, adalah memastikan apa yang ada dalam musik tersebut bisa dipahami ama pendengarnya, jadi pilihlah musik-musik yang ada syairnya, tentunya kita juga harus pandai memilih karena ada syair yang nggak bagus juga. Jangan terlalu terkecoh dengan beat/ritme/irama yang bisa bikin goyang atau terpukau banget sama sikil, eh skill main musik maksudnya. Sebab, itu nggak banyak ngaruh, justru kekuatan sebenernya ada di dalam lirik lagunya, ada di dalam arti tiap-tiap kata-katanya. Jadi pilihlah lirik yang ada manfaatnya, en sudah pasti pula kebenarannya (islami), sehingga kamu tidak membuang waktu sia-sia hanya mendengarkan lirik-lirik sampah dan bahkan terlena dengan lirik-lirik tersebut. Naudzubilah,… nggak banget deh!

Michael W. Smith : Indahnya Hidup Dengan Melayani Sesama Dalam "All In The Serve"


Michael W. Smith memang penyanyi multitalenta. Semua lagu-lagunya memang selalu enak untuk didengar. Selain suara khasnya yang selalu memikat, Smith juga memiliki kemampuan untuk bermain alat musik piano dan gitar. Tak heran, lagu-lagu yang dinyanyikannya begitu luar biasa, karena kadangkala ia bukan hanya menyanyi saja, tetapi alunan merdu suara piano yang dimainkannya ikut menemani suaranya saat menyanyi, sehingga musik yang terdengar menjadi serasa lebih hidup.

Seperti yang ada dalam lagu “All In The Serve”, yang merupakan soundtrack lagu dari film “The Second Chance” ini, intro dari lagu tersebut yang berupa alunan piano yang dimainkan sendiri oleh Smith benar-benar memberikan kesan hidup pada lagu tersebut.

Smith juga selalu memberikan kata-kata positif dalam lagu-lagunya. Lagu “All In The Serve” juga memberikan kesan positif, yaitu mengajarkan bahwa semuanya akan lebih baik apabila kita menjalani hidup dengan melayani sesama kita.

Sebenarnya seringkali kita merasa gengsi untuk melayani orang lain. Padahal hal tersebut adalah suatu wujud kepedulian kita terhadap sesama kita yang membutuhkan. Pelayanan yang kita lakukan bisa berupa pelayanan sosial, seperti menjadi orang tua asuh, menolong orang-orang yang membutuhkan, dan pelayanan-pelayanan lainnya yang dapat membantu dan membahagiakan sesama kita. Pesan untuk melayani merupakan pesan kasih yang sering kita abaikan di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kita pasti pernah mendengar kata-kata yang berbunyi “Love is how we learn to give, learn to sacrifice”. Itulah kata-kata yang menggambarkan kasih dalam melayani. Ketika kita melayani sesama kita, kita belajar untuk memberi, dan berkorban dalam memberikan yang terbaik.

Michael W.Smith memang membuat lagu ini sedemikian indah dan terasa hidup dalam diri kita. Smith juga mengutarakan lagu ini dengan sedemikian puitis, seperti yang terdapat dalam lirik lagu :

Hold my feet to the fire Till I'm breaking a sweat Till I'll never forget your call Keep me in line Give me the nerve Here it's all in the serve

Hal itu berarti bahwa ia berjanji bahwa ia tidak akan patah semangat, sekalipun harus berjerih lelah dan tidak akan melupakan panggilan hidupnya, yaitu untuk melayani.

Dalam potongan lirik yang lain, dijelaskan juga bahwa melayani memang merupakan hal yang penting di dalam kehidupan kita, yaitu lirik yang berbunyi:

Locked in the diamond lane I keep driving past it Better to be safe Than learn what your a bout Give me another chance to go where you're going now I'm here to walk it out

Dalam lirik ini juga dijelaskan bahwa melayani itu memang sudah merupakan jalan terbaiknya dan ia takkan meninggalkannya.

Michael W. Smith adalah penyanyi yang penuh prestasi karena pernah meraih penghargaan yang melimpah, seperti 3 Grammy Awards dan 34 Dove Awards. Dan dalam 24 tahun karirnya di dunia musik, ia telah berhasil menjual 13 juta album dan membuat rekaman No.1 songs sebanyak 29 buah, 14 album emas, dan 5 album platinum. Smith juga mendapat penghargaan American Music Awards dan pernah dinobatkan oleh majalah People sebagai salah satu Most Beautiful People.

Michael W. Smith juga pernah menjajaki dunia akting. Dalam film "The Second Chance" pada tahu 2006, Smith beradu akting dengan Jeff Obafemi Carr. Dalam film tersebut, Smith berperan sebagai Ethan Jenkins. Dari salah satu komentar di situs terkemuka, dikatakan bahwa dalam film ini "Michael W. Smith shines in his film debut!" yang berarti Smith mampu memerankan tokoh Ethan Jenkins dengan baik.

Selain aktif dalam dunia musik, Smith juga aktif dalam dunia politik. Ia merupakan outspoken supporter dalam Partai Republik di Amerika Serikat, dan ia mempunyai hubungan yang dekat dengan orang-orang yang berkecimpung di partai tersebut, seperti Senator Rick Santorum dan Presiden Amerika Serikat George W. Bush.

Agar kita merasakan indahnya melayani sesama kita, marilah kita bersama mendengarkan lagu “All In The Serve" yang merupakan soundtrack film The Second Chance yang dinyanyikan oleh Michael W. Smith. Pada lagu ini, Anda juga akan mendengar alunan piano yang dimainkan sendiri oleh Michael W. Smith. Kehidupan memang akan menjadi lebih indah ketika kita mengulurkan tangan kita untuk melayani sesama.

ranz fav

ranz fav
ketika itu ??